Review Film – Jurassic World (2015)


Hari Rabu yang lalu, 10 Juni 2015, saya bersama rekan-rekan Touchten menyempatkan waktu untuk ‘refreshing’ sejenak dengan menonton film terbaru dari Universal Studio, Jurassic World. Kami menonton di Blitz Megaplex Grand Indonesia, yang kebetulan lokasi mallnya sangat dekat dengan kantor kami. Film ini merupakan sekuel dari franchise film yang cukup ternama di era 90an, Jurassic Park karya Steven Spielberg dan kawan-kawannya di era tersebut. *CMIIW
Jurassic_World_poster

Dalam pikiran saya, ada sedikit motivasi untuk bernostalgia sebelum menonton filmnya hari ini. Karena saya lahir di era 90an, pertama kali saya menonton film Jurassic Park ini adalah era di mana saya masih polos dan merasakan tegangnya suasana dalam film di kala itu. Jurassic Park (bersama dengan Godzilla) juga menjadi momok tersendiri yang beberapa kali masuk ke dalam mimpi masa kanak-kanak saya (bahkan di saat dewasa ini) sebagai sosok mengerikan yang selalu membuat saya ingin berlari dan mencari keselamatan..Ok langsung saja, ini review amatir dari saya untuk film ini.

Dari sisi cerita, alur cukup teratur sehingga saya bisa mencernanya dengan cukup baik. Diceritakan bagaimana kedua kakak adik, Zach dan Gray, bisa datang ke Jurassic World. Lalu perkenalan peran dari bibi Claire, Mr. Masrani si pemilik taman wisata, dan si jagoan utama, Owen (si Star Lord nya Guardian of the Galaxy), serta beberapa tokoh antagonis dan rencana jahat mereka. Perkenalan taman wisata Jurassic World juga dikemas dengan cukup baik, menampilkan bagaimana megahnya taman wisata ini. Adegan-adegan menegangkan khas Jurassic Park juga menyegarkan sensasi kita seperti saat-saat menonton film-film terdahulunya.Dari sisi musik, alunan musik khas Jurassic Park juga dikemas dengan baik. Lalu perubahan musik dari tensi rendah ke tensi tinggi di saat-saat sang Monster, Indominus Rex datang juga menambah sensasi dalam film.

Dari sisi efek visual, tidak diragukan lagi kualitasnya. Berkat teknologi yang makin canggih, gambaran suasana taman wisata Jurassic World, peta pulau, dan gerakan-gerakan yang realistis dari para Dinosaurus disajikan dengan berkualitas.

Dari sisi humor, porsi yang disajikan cukup pas dan tepat pada waktunya. Kisah bertahan hidup dari Owen dan Claire juga menarik untuk menjadi humor tersendiri. Lalu humor lagi dari karakter pembantu, si cowok dan cewek operator ruang komando.

Dari sisi pesan moral, film ini mengajarkan kita sebagai manusia agar tidak tamak dan menghargai segala makhluk hidup dengan semestinya. Relasi yang kuat antara Owen dan tiga Raptor kesayangannya, Blue, Charlie, dan Delta juga menjadi pesan tersendiri bahwa manusia dan hewan bisa saling berkomunikasi layaknya antar sesama manusia.

Baik skor akhir saya untuk film Jurassic World ini yaitu
Cerita
8/10

Musik
7/10

Efek Visual
9/10

Humor
8/10

Pesan Moral
9/10

Keseluruhan
41/50

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.